KOTAK PENCARIAN:

Minggu, 04 Desember 2011

Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes

iklan1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Salah satu visi pembangunan kesehatan adalah mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi tersebut dapat dicapai dengan dukungan berbagai sektor, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Untuk mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat, salah satunya adalah dengan pemberdayaan masyarakat, sebagaimana dikemukakan Budirahardja (2008:1) yang menyatakan bahwa salah satu terobosan pembangunan kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat di desa adalah pengembangan Pos Kesehatan Desa atau Poskesdes.
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Pembentukan Poskesdes merupakan salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa siaga dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa yang meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif) yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.
Adapun menurut Departemen Kesehatan RI (2008:5-6) bahwa tujuan khusus dibentuknya Poskesdes adalah terselenggaranya program kesehatan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat terutama bagi ibu dan perinatal. Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan  terutama akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan masih perlu ditingkatkan.
Pemeriksaan kehamilan yang memenuhi standar ANC dan tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus risiko tinggi dapat menurunkan angka kematian ibu bayi. Di Indonesia, berdasarkan Biro Pusat Statistik (BPS) diperoleh Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2007 sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2002 sebesar 307 per 100.000, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDG’s) 2015 (102 per 100.000 kelahiran hidup). Sementara untuk Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 26,9 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini sudah jauh menurun dibandingkan tahun 2002-2003 sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun target AKB pada MDG’s sebesar 17 per 1.000 kelahiran hidup (http://bascommetro.blogspot.com/2009/05/aki-dan-akb-tahun-2007.html).
Berdasarkan BPS Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2007, AKI dan AKB di Jawa Barat masih berada pada level yang cukup tinggi. AKI di Jawa Barat sebesar 250 per 100.000 kelahiran dan AKB sebesar 40,26 per 1.000 kelahiran hidup.
Angka kematian bayi di Kabupaten ........... tahun 2009 adalah sebesar 19,28 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi diantaranya adalah BBLR 92 kasus, asfiksia 43 kasus, kelainan konginetal 24 kasus, infeksi 20 kasus, pneumonia 15 kasus, aspirasi 10 kasus, diare 1 kasus dan lain-lain 50 kasus. Adapun kematian ibu sebesar 199,46 per 100.000 kelahiran hidup, dengan penyebabnya adalah perdarahan 11 kasus, hipertensi dalam kehamilan 9 kasus, infeksi 2 kasus, dan lain-lain 20 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten ..........., 2009). Dengan melihat penyebab kematian baik ibu maupun bayi tersebut, sebenarnya dapat dicegah atau ditaggulangi pada saat ibu tersebut hamil. Salah satu pencegahannya adalah pemeriksaan kehamilan yang memenuhi standar.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang standar pelayanan minimal di bidang kesehatan pelayanan kesehatan ibu dan anak salah satunya adalah Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1).
Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten ........... tahun 2009 menyatakan bahwa Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) sebesar 88,14% dari target 100%. Adapun Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1)  masing-masing puskesmas adalah sebagai berikut
Tabel 1.1     Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) Masing-masing Puskesmas di Kabupaten ........... Tahun 2009
No    Puskesmas    Jumlah Ibu Hamil    Cakupan K1
            Absolut    %
1    2    3    4    5
1        542    468    72,90
2        449    343    75,39
3        698    690    99,42
4        602    482    80,20
5        1123    1057    94,12
6        663    817    123,23
7        903    765    84,72
8        599    435    72,62
9        861    809    93,96
10        834    763    91,49
11        452    303    67,04
12        1079    1025    95,00
13        1183    1159    97,97
14        1171    837    71,48
15        714    532    74,51
16        907    925    101,98
17        627    629    101,13
18        915    651    71,15
19        643    551    85,69
20        910    955    105,04
21        396    308    77,78
22        553    578    104,52
23        907    780    96,65
24        487    456    93,63
25        575    439    76,36
26        529    621    117,39
27        361    281    75,50
28        1109    952    85,84
29        799    511    63,95
30        839    524    74,37
    ...........    22.420    19.762    88,14
 Berdasarkan Tabel 1.1 tersebut, Puskesmas ....... merupakan puskesmas yang pencapaian Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) terendah. Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) adalah kontak ibu hamil pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Artinya Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) merupakan perilaku ibu dalam memeriksakan kehamilan.
Menurut Green dalam Notoatmodjo (2003:96), faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ada 3 yaitu: faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Yang termasuk faktor predisposisi diantaranya: pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan nilai. Sedangkan yang termasuk faktor pendukung adalah ketersediaan sarana-sarana kesehatan dan sumber daya, dan yang terakhir yang termasuk faktor pendorong adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.

1.2     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah “Belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011”. Sehingga pertanyaan penelitiannya adalah “Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011?”

1.3     Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan Ligung Tahun 2011 yang meliputi pengetahuan, sikap, sarana kesehatan dan petugas kesehatan sebagai variabel bebas dan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) sebagai variabel terikat.

1.4     Tujuan Penelitian
1.4.1     Tujuan Umum
Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2     Tujuan Khusus
1.4.2.1    Diketahuinya gambaran Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2.2     Diketahuinya gambaran pengetahuan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2.3    Diketahuinya gambaran sikap Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2.4    Diketahuinya gambaran sarana kesehatan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) kesehatan di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2.5    Diketahuinya gambaran petugas kesehatan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2.6    Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2.7    Diketahuinya hubungan sikap dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2.8    Diketahuinya hubungan sarana kesehatan dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.
1.4.2.9    Diketahuinya hubungan petugas kesehatan dengan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) di Poskesdes Kecamatan ....... Tahun 2011.

1.5     Manfaat Penelitian
1.5.1     Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dokumentasi di perpustakaan yang ada di institusi pendidikan dalam rangka menambah khasanah keilmuan tentang K1 sehingga dapat berguna bagi mahasiswa kebidanan dan juga bagi para pembaca pada umumnya.
1.5.2     Bagi Poskesdes
Dapat memperoleh gambaran secara objektif bagi Poskesdes dan Puskesmas menganai K1 sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk tindak lanjut bagi pihak Puskesmas dalam meningkatkan K1 di Poskesdes.
1.5.3     Bagi Peneliti
Dapat menjadi bahan kajian untuk penelitian yang akan datang dengan metoda yang berbeda sehingga dapat menghasilan penelitian tentang K1 yang lebih akurat.  



Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran No.174

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Tidak ada komentar: